Final lomba debat FEKSI wilayah Sulawesi Selatan di kampus Unifa, Makassar.Konsistensi tim debat Palopo memang mengesankan. Sejak babak penyisihan di hari pertama lomba yang diselenggarakan Kamis (21/10) di kampus Universitas Fajar (Unifa), Makassar, tim ini selalu menduduki urutan teratas. Dan itu diulang kembali pada babak semifinal dan final, Jumat (22/10) di tempat yang sama.
Passion mereka juga lebih tinggi dibanding tim-tim lain. Determinasinya pun sangat memukau, diimbuhi oleh keseimbangan antar tim yang cukup terjaga. Tidak ada dominasi anggota tim terhadap kawannya yang lain. Semuanya tampil saling mengisi. Barangkali sedikit saja kekurangan mereka, di sisi knowledge based. Perlu berlatih keras lagi menguasai masalah-masalah ekonomi kreatif jika ingin berbicara lebih jauh di fase grand final nasional.
Apapun, atas pencapaian seperti ini, mereka mencoba tetap merendah. “Ah… Kami hanya mencoba berusaha yang terbaik. Bahwa kemudian kami mencapai hasil setinggi ini, jelas syukur kami panjatkan kepada Yang Maha Kuasa,” ujar Riskayanti mewakili para koleganya. “Saya berharap, FEKSI dapat mendorong generasi muda lebih berkreasi lagi dalam mengungkapkan ide-ide kreatif bagi pengembangan sektor ekonomi kreatif,” lanjutnya berharap.
Riska, kelahiran Bone, 13 Desember 1993, terbilang paling tua dibanding Delsi yang lahir di Palopo (24/12/1994), dan Indah, yang juga lahir di Palopo (5/3/1996). Walau lebih senior dibanding dua temannya, Riska tak kalah tampil semangat saat babak final. Remaja putri hasil buah cinta kasih Rustam dan Asmawati, ini rupanya ingin menjadi duta besar. Bahkan, Delsi, anak pasangan Asis Nawawi dan Hamliana, serta Indah, putri pasangan Mawar dan Supardi menggantung cita-cita lebih tinggi. “Kami ingin kelak menjadi menteri keuangan,” sahut keduanya kompak.
Hhhhhhhhhmmmmm…. Semoga, ketiganya bisa menggoreskan sejarah manis dalam hidupnya nanti dengan melakoni apa yang mereka citakan. Proficiat buat anak-anak Palopo. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar